Menurut
teori Multiple Intellingences, kecerdasan itu dapat muncul dari berbagai macam
bentuk. Teori ini dikembangkan oleh psikolog pendidikan terkenal Dr. Horward
Gardner, dimana teori ini mematahkan pemahaman akan keberbakatan. Awalnya anak
dikatakan berbakat apabila hebat dalam
berhitung ataupun membaca dengan lancar
pada usia dini. Penjelasan singkat akan kecerdasan ini adalah sebagai berikut :
1. Kecerdasan Verbal (Bahasa)/ Linguistik Intelligence. Anak
yang memiliki kecerdasan ini sensitif terhadap makna kata, mampu berbicara
dengan konteks dan tata bahasa yang benar serta
kemampuan membuat beragam penggunaan bahasa untuk menyatakan dan memaknai arti
yang kompleks, mampu membaca dan menulis dengan mudah.
-
Cara
untuk mengembangkan Kecerdasan ini: sediakan waktu bercerita secara teratur
dengan keluarga atau teman, melakukan permainan kata (TTS ata Scrabble), mengunjungi
perpustakaan dan membaca buku secara teratur.
2.
Kecerdasan Logika/ Logical Intelligence. Anak yang
memiliki kecerdasan ini mampu untuk memahami angka dan berhitung, melihat
hubungan antara objek dan menyelesaikan suatu permasalahan dengan mudah. Bentuk kecerdasan
ini termasuk yang paling mudah distandarisasikan dan diukur. Kecerdasan ini
sebagai pikiran analitik dan sainstifik, dan bisa melihatnya dalam diri ahli
sains, programmer komputer, akuntan, banker dan tentu saja ahli matematika.
-
Cara
untuk mengembangkan Kecerdasan ini: berlatih menghitung dalam kegiatan
sehari-hari seperti menghitung jumlah mobil dan menentukan uang kembalian,
mengerjakan teka-teki angka/ logika, mempelajari buku tentang Matematika yang
menarik seperti dalam bentuk komik, bermain catur, dan lain-lain.
3.
Kecerdasan Spasial (visual)/
Spatial Intelligence. Kemampuan
untuk memahami, mengekspresikan dan meniru berbagai macam bentuk objek dan
warna. Termasuk juga dalam menyusun objek menjadi sesuatu bentuk lain. Bentuk kecerdasan ini umumnya terampil menghasilkan imaji
mental dan menciptakan representasi grafis, mereka sanggup berpikir tiga
dimensi, mampu mencipta ulang dunia visual.
-
Cara
untuk mengembangkan kecerdasan ini: bermain puzzle, lego, rumah sesat, kubus
rubik, mengumpulkan dan menyusun gambar-gambar dari majalah/ koran, ikut klub
Menggambar dan fotografi, berimajinasi dengan gambar awan, mempelajari denah
rumah dan kota.
4.
Kecerdasan Tubuh (Kinestetik)/
Kinesthetic Intelligence. Bentuk kecerdasan ini memungkinkan terjadinya hubungan antara
pikiran dan tubuh yang diperlukan untuk berhasil dalam aktivitas seperti
menari, melakukan pantomim, berolahraga, seni bela diri dan memainkan drama.
Juga kemampuan
menggunakan tubuhnya untuk menyelesaikan suatu masalah. Anak dengan kecerdasan
kinetetis suka bergerak dan mampu mengikuti instruksi gurunya saat melakukan
kegiatan yang berkaitan dengan gerakan.
-
Cara
untuk mengembangkan kecerdasan ini: berolahraga secara teratur, mengukur
panjang ruangan dengan kaki, bermain tebak benda dengan mata tertutup dan hanya
menggunakan perabaan, meniti balok kayu keseimbangan.
5.
Kecerdasan Musikal (Ritmik)/
Musical Intelligence.
Bentuk kecerdasan ini mendengarkan pola musik dan ritmik secara natural dan
kemudian dapat memproduksinya. Anak yang memiliki kecerdasan ini
sensitif terhadap bunyi yang berbeda-beda, mampu membedakan nada, ritme dan
pola musik, mampu menyanyikan lagu dan menciptakan nada dengan berbagai macam
alat musik atau benda.
-
Cara
untuk mengembangkan kecerdasan ini: mendengarkan musik secara teratur, bermain
tebak suara, bergabung dengan paduan suara/ klub vokal, belajar memainkan alat
musik.
6.
Kecerdasan
Interpersonal/ Interpersonal Intelligence. Kemampuan untuk
memahami dan mengetahui perasaan orang lain. Mereka umumnya sensitif terhadap
tindakan, mood dan perasaan orang lain. Sehingga mereka mudah berteman dan
dapat menjadi pemimpin teman-temannya.
-
Cara-cara
untuk mengembangkan Kecerdasan ini: mengikuti kegiatan kelompok, ikut menjadi
Anggota OSIS, mengunjungi panti asuhan/ panti jompo. Mengamati peristiwa sosial
seperti kehidupan anak-anak jalanan.
7.
Kecerdasan
Intrapersonal/ Intrapersonal Intelligence. Kemampuan untuk memahami dan mengetahui perasaan
diri sendiri (mampu membedakan emosi, tahu tentang kekuatan dan kelemahan diri).
Mereka umumnya dapat memotivasi dirinya sendiri, mengetahui apa yang disukai
dan tidak disukai, namun terkadang mereka membutuhkan waktu untuk dirinya
sendiri.
-
Cara-cara
untuk mengembangkan Kecerdasan ini: mengembangkan hobi yang unik, belajar
menulis jurnal atau buku harian secara teratur.
- Kecerdasan Naturalis/ Naturalistik Intelligence. Anak yang memiliki kecerdasan ini sensitif terhadap alam sekitarnya, mampu untuk memahami alam, mampu membedakan antara sifat-sifat makhluk hidup dan mati, dan dapat melihat hubungan dan pola di dalam dunia tumbuhan dan hewan.
-
Cara
untuk mengembangkan Kecerdasan ini: mengamati unsur alam disekitar rumah,
berkebun, memelihara binatang, menonton dan mendiskusikan acara tentang alam
(seperti discovery channel, animal’s planet), masuk klub pecinta alam/ klub
lingkungan, melakukan kegiatan di alam terbuka (seperti berkemah, cross country,
meneropong binatang).
Siip.. Lanjutkan! ;)
BalasHapus